Tim Itjen Kementan dan BRMP Sulteng Kawal Progres Cetak Sawah di Tiga Kabupaten

Sigi, 14 Oktober 2025 - Alih fungsi lahan sawah menjadi kawasan non-pertanian kian marak dan berdampak langsung terhadap berkurangnya luas lahan produktif di Indonesia. Kondisi ini menjadi tantangan serius bagi upaya menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Sebagai langkah strategis untuk mengatasinya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus mendorong program cetak sawah baru, yang bertujuan memperluas areal tanam padi dan memperkuat cadangan pangan nasional di masa mendatang.

Program cetak sawah dilaksanakan melalui tahapan teknis yang sistematis, mulai dari identifikasi calon petani dan calon lokasi (CPCL), survei lapangan, penyusunan desain teknis, penetapan lokasi, hingga pelaksanaan konstruksi dan pemanfaatan lahan oleh petani. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi lintas instansi, baik di tingkat pusat maupun daerah, terutama dalam hal perencanaan, penyediaan data lahan, infrastruktur, dan penguatan kelembagaan petani.

Sebagai bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan program strategis ini, Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pertanian bersama Tim BRMP Sulawesi Tengah melakukan monitoring dan pengawalan ke lokasi kegiatan cetak sawah rakyat di Kabupaten Morowali Utara, Banggai, dan Tojo Una-Una beberapa waktu yang lalu (01-06 Oktober 2025).
Di Kabupaten Morowali Utara, tim melakukan kunjungan lapangan ke Kecamatan Mori Utara, Lembo, dan Petasia. Progres pelaksanaan kegiatan di wilayah ini mencakup luas 982,25 ha, dengan dokumen Survey Investigasi dan Desain (SID) yang telah lengkap. Pekerjaan fisik dimulai pada 8 September 2025 dan ditargetkan selesai pada 7 Desember 2025.

Sementara di Kabupaten Banggai, kegiatan cetak sawah berlangsung di Kecamatan Toili Barat, Toili, Moilong, dan Simpang Raya, dengan luas area 250 ha dan dukungan dokumen SID lengkap. Pelaksanaan konstruksi dimulai pada 4 September 2025 dan direncanakan tuntas pada 2 Desember 2025.
Adapun di Kabupaten Tojo Una-Una, pelaksanaan kegiatan difokuskan di Kecamatan Tojo dan Ulubongka dengan luas kontrak konstruksi mencapai 635 ha. Proyek ini juga telah memiliki dokumen SID lengkap dan dijadwalkan selesai pada 7 Desember 2025.

Monitoring oleh Tim Irjen Kementan dan BRMP Sulawesi Tengah ini menjadi bagian penting dalam memperkuat koordinasi antara pihak pelaksana, konsultan pengawas, dan tim lapangan. Ini juga bertujuan untuk memastikan seluruh pekerjaan konstruksi berjalan sesuai spesifikasi teknis, standar kualitas, serta ketentuan yang berlaku, sehingga lahan hasil cetak sawah dapat segera dimanfaatkan oleh petani dan yang pada akhirnya memberi kontribusi nyata terhadap peningkatan produksi pangan nasional.

Penulis : Sri Hartati S Sardani
Editor   : Takdir